KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, resume ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan Salam tetap kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya yang
senantiasa menjalankan sunnah-sunnah beliau.
Penulis
mohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, dan umumnya kepada para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam resume ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
kepada semua pembaca demi lebih baiknya resume-resume yang akan datang.
Jambi, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................................
BSB I
PENDAHULUAN............................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
CABANG
– CABANG FILSAFAT......................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah kami membuat makalah tentang “cabang
- cabang filsafat” karena sebagian mahasiswa - mahasiswi belum memahami “cabang
- cabang filsafat”. Dengan ini kelompok kami akan menerangkan sedikitnya tentang “cabang
- cabang filsafat” dan makalah tentang “cabang - cabang filsafat” yang telah dibuat oleh
kelompok kami bermanfaat bagi kita semua.
1.2. Tujuan
Tujuan dengan adanya
makalah ini adalah :
1.
Menambah ilmu pengetahuan
2.
Meningkatkan kreatifitas
3.
Melatih kerjasama dengan teman
4.
meningkatkan kemampuan menulis
dalam makalah
5.
Meningkatkan berbicara dalam
diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
CABANG – CABANG FILSAFAT
Filsafat
merupakan bidang sedemikian luasnya sehingga diperlukan pembagian yang lebih
kecil lagi. Dalam pembagian tersebut tidak ada tata cara pembagian, sehingga
terdapat perbedaan.
Filsafat
dapat dikelompokkan menjadi empat bidang induk sebagai berikut:
1.
Filsafat tentang pengetahuan, terdiri dari :
a.
Epistemologi,
b.
Logika
c.
Kritik ilmu – ilmu
2.
Filsafat tentang keseluruhan kenyataan, terdiri
dari :
a.
Metafisika umum (ontologi)
b.
Metafisika khusus, terdiri :
1)
Teologi metafisik
2)
Antropologi
3)
Kosmologi
3.
Filsafat tentang tindakan, terdiri dari :
a.
Etika
b.
Estetika
4.
Sejarah filsafat[1]
Pembagian
filsafat secara sistematis yang didasarkan pada sistematika yang berlaku di
dalam kurikulum akademis :
1.
Metafisika (filsafat hal yang ada)
2.
Epistemologi (teori pengetahuan)
3.
Metodologi (teori tentang metode)
4.
Logika (teori tentang penyimpulan)
5.
Etika (filsafat tentang pertimbangan moral)
6.
Estetika (filsafat tentang keindahan)
7.
Sejarah filsafat[2]
Pembagian filsafat berdasar pada struktur pengetahuan filsafat yang
berkembang selama ini, terbagi menjadi tiga bidang, yaitu filsafat sistematis,
filsafat khusus, dan filsafat keilmuan.
1.
Filsafat sistematis, terdiri :
a.
Metafisika,
b.
Epistemologi,
c.
Metodologi,
d.
Etika,
e.
Estetika
2.
Filsafat khusus, terdiri :
a.
Filsafat seni,
b.
Filsafat kebudayaan
c.
Filsafat pendidikan
d.
Filsafat sejarah
e.
Filsafat bahasa
f.
Filsafat hukum
g.
Filsafat budi
h.
Filsafat politik
i.
Filsafat agama
j.
Filsafat kehidupan sosial
k.
Filsafat nilai
3.
Filsafat keilmuan, terdiri :
a.
Fislafat matematik
b.
Filsafat ilmu – ilmu fisik
c.
Filsafat biologi
d.
Filsafat linguistik
e.
Filsafat psikologi
f.
Filsafat ilmu – ilmu sosial[3]
Penyusunan
menurut struktur secara menyeluruh dalam bidang filsafat ini oleh the liang gie
diharapkan akan membantu dalam rangka menyusun kurikulum dan pengajaran
filsafat di pendidikan tinggi di indonesia, agar dalam pendidikan filsafat para
lulusannya memiliki pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam
study filsafat untuk memahaminya secara baik paling tidak kita harus
mempelajari lima pokok, yaitu Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika dan
sejarah Filsafat.
1.
Metafisika
Merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian dari persoalan filsafat
yang :
a.
Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling
universal;
b.
Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan (beyond
nature)
c.
Membicarakan karekteristik hal – hal yang sangat
mendasar, yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experince)
d.
Berupaya menyajikan suatu pandangan yang
komperehensif tentang segala sesuatu
e.
Membicarakan persoalan – persoalan seperti :
hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kemerdekaan,
wujud tuhan, kehidupan sesudah mati dan lainnya.
2.
Epistemologi
Epistemologi lazimnya di sebut teori
pengetahuan yang secara umum membicarakan mengenai sumber – sumber,
karekteristik dan kebenaran pengetahuan. Persoalan epistemologi (teori
pengetahuan) berkaitan erat dengan persoalanmetafisika. Bedanya, persoalan
epistemologi berpusat pada apakah yang ada, yang di dalamnya memuat :
Problem asal pengetahuan (origin);
Apakah sumber-sumber pengetahuan;
Dari mana pengetahuan yang benar, dan
bagaimana kita dapat mengetahui;
Problem penampilan (appearance);
Apakah yang menjadi karakteristik
pengetahuan?;
Adakah dunia riil di luar akal, apabila
ada dapatkah diketahui;
Problem mancoba kebenaran (verification);
Apakah pengetahuan kita itu benar;
Bagaimana membedakan antara kebanaran dan
kekeliruan;
3.
Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang
mempelajari segenap asas, aturan, dan tatcara penalaran yangbetul (correct
reasoning). Pada mulanya logika sebagai pengetahuan rasional (episteme).
Oleh Aristoteles logika disebutnya sebagai analitika, yang kemudian dikembangkan
oleh para ahli Abad Tengah yang disebut
logika tradisional. Mulai akhir abad ke-19, oleh George Boole logika
tradisional dikembangkan menjadi logika modern sehingga dewasa ini logika
tellah menjadi bidang pengetahuan yang amat luas yang tidak lagi semata-mata
bersifat filsafat, tetapi bercorak teknis dan ilmiah. Logika modern saat ini
berkembang menjadi logika perlambang, logika kewajiban, logika ganda-nilai,
logika intuisionistik, dan berbagai sistem logika tak baku.[4]
4.
Etika
Etika atau filsafat perilaku sebagai satu
cabang filsafat yang membicarakan “tindakan” manusia, dengan penakanan yang
baik dan yang buruk. Terdapat dua hal permasalahan, yaitu yang menyangkut
“tindakan” dan “baik-buruk”. Apabila permasalahn jatuh pada “tindakan” maka
etika disebut sebagai filsafat praktis; sedangkan jatuh pada “baik-buruk” maka
etika disebut “filsafat normatif.”
Dalam pemahaman “etika” sebaagai pengetahuan
mengenai norma baik-buruk dalam tindakan mempunyai persoalan yang luas. Etika
yang demikian ini mempersoalkan tindakan manusia yang dianggap baik harus
dijalankan, dibedakan dengan tindakan buruk/jahat yang dianggap tidak
manusiawi. Sejalan dengan ini, etika berbedadengan “agana” yang di dalamnya
juga memuat dan memberikan norma baik-buruk
dalam tindakan manusia. Pasalnya, etika mengandalkan pada ratio semata yang lepas dari sumber wahyu agama yang
dijadikan sumber norma Ilahi, dan etika lebih cenderung bersifat analitis
daripada praktis. Dengan demikian, etika adalah ilmu yang bekerja secara
rasional.
Sementara dari kalangan nonfilsafat, etika
sering digunakan sebagai pola bertindak praktis (etika profesi), misalnya
bagaimana menjalankan bisnis yang bermoral (dalam etika bisnis).[5]
5.
Sejarah Filsafat
Sejarah filsafat adalah laporan suatu
peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Biasanya sejarah filsafat
ini membuat berbagai pemikiran kefilsafatan
(yang bereka ragam) mulai dari zaman pra-Yunani hingga zaman modern.
Juga, dengan mengetahui pemikiran filsafat para ahli piikir (filosofi) ini akan
didapat berbagai ragam pemikiran dari dahulu hingga sekarang. Di dalam sejarah
filsafatakan diketahui pemikiran-pemikiran yang genius hingga pemikir tersebut
dapat mengubah dunia, yaitu dengan ide-ide/gagasan-gagasannya yang cemerlang.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar Atjeh. 1968. Sejarah
filsafat islam.semarang: Ramadhani
Abuhanifah. 1947. Rintisan
filsafat. Jakarta: Balai Pustaka
Driyarkara. 1969. Filsafat
manusia. Yogyakarta: kanisius
[1] Harry Hamersma, pintu masuk ke dunia
filsafat, (yogyakarta: Kanisius, 1981), hlm 14
[2] The Liang Gie, op.cit., hlm 170
[3] Loc.cit.
[4] The Liang Gie, pengantar filsafat umum,
yogyakarta: Liberty, 1991, hlm. 23.
[5] DR. Sudiardja SJ, filsafat
etika, diktat kuliyah, yogyakarta, 1995, hlm. 2 – 3.
No comments:
Post a Comment